Mengutip data BEI, NAYZ termasuk emiten yang masuk dalam pencatatan papan akselerasi. Selain NAYZ, terdapat emiten papan akselerasi lainnya yang juga mencatatkan kinerja buruk pada saat melantai di bursa.
Tercatat, dari 12 emiten papan akselerasi yang listing di bursa pada 2022 hingga awal 2023, terdapat tujuh emiten yang ambles menyentuh ARB di hari pertama melantai di BEI.
Sebut saja, PT Lavender Bina Cendekia Tbk (BMBL), PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL), dan PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) merupakan emiten yang harga sahamnya anjlok hingga 10 persen pada saat melantai perdana di bursa. (Lihat tabel di bawah ini.)
Selain emiten di atas, PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) dan PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC) mencatatkan harga saham yang ambles masing-masing sebesar 9,85 persen dan 9,63 persen pada saat listing di bursa.
Informasi saja, SMKM pertama kali melantai di bursa pada 9 Maret 2022. Kendati demikian, harga sahamnya jatuh menjadi Rp238/saham dari harga IPOnya, yakni Rp264/saham.