Taufan Sukma/IDX Channel
"Capaian produksi ini berhasil melampaui target sebesar 41 juta ton yang ditetapkan pada awal tahun 2023," tutur Niko Chandra.
Total jumlah produksi tersebut, menurut Niko, dikontribusikan oleh anak usaha ANTM, yaitu PT Pamapersada Nusantara (PAMA), sebesar 23,6 juta ton, atau setara dengan 56 persen dari total produksi.
Selain itu, kontribusi juga datang dari cucu usaha ANTM, PT Satria Bahana Sarana (SBS), sebesar 7,5 juta ton, atau 18 persen dari total produksi perseroan.
Lalu, PT Putra Perkasa Abadi (PPA), berkontribusi sebesar 5,6 juta ton atau 13 persen, sebesar 4,2 juta ton atau 10 persen lagi didapat dari hasil produksi swakelola PTBA, serta 1,03 juta ton sisanya dikontribusikan oleh anak usaha PTBA, PT Internasional Prima Coal (IPC).
Selain memaksimalkan kinerja produk dan penjualan, Niko menjelaskan, pihaknya juga terus menjalankan proyek-proyek strategis untuk mendukung kinerja bisnisnya, seperti proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 (2x621,72 MW) yang efektif beroperasi secara komersial sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Kemudian, pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim-Keramasan yang akan meningkatkan kapasitas hingga 20 juta ton per tahun. (TSA)
