Berdasarkan wilayah, ekspor ke China yang menjadi mitra dagang terbesar Jepang, mengalami kenaikan 18,9% pada semester pertama tahun ini dipicu oleh produksi chip dan plastik.
Nilai ekspor semikonduktor ke China dan sebagian besar Asia serta otomotif ke AS menjadi mesin pertumbuhan Jepang. Di sisi lain, pembatasan virus corona yang berlarut-larut di bar, restoran, dan sektor jasa menambah tekanan PM Yoshihide Suga di tengah pemberian paket stimulus.
Tingginya permintaan ekspor menopang aktivitas pabrik di Jepang untuk terus bergeliat.
Sementara nilai impor Jepang menyusul naik 28,5% sepanjang tahun ini hingga Juli 2021 yang membuat surplus neraca perdagangan mencapai USD 4 Miliar.
(SANDY)