Sehingga total kontrak baru per Agustus 2022 telah mencapai Rp814,7 miliar, yang berbeda jauh dibandingkan perolehan kontrak baru Perseroan di sepanjang tahun 2021 yang hanya sebesar Rp167 miliar.
"Dari raihan kontrak baru tersebut, kontribusi terbesar berasal dari proyek infrastuktur jalan seperti proyek Tol Solo-Jogja seksi 1, bangunan pendidikan, Rumah Sakit, high rise building, dan pembangunan jalan kawasan," sambung Heru.
Heru meyakini sektor jasa konstruksi terus mengalami pemulihan dari dampak Pandemi Covid –19 yang terlihat dari adanya pemulihan belanja infrastruktur baik pemerintah maupun sektor swasta.
"Jika melihat kondisi perusahaan saat ini yaitu efisiensi, neraca keuangan yang prima, dan selesainya proses konsolidasi dan sinergi di bisnis jasa konstruksi dengan PT Dirgantara Yudha Artha, ini jadi momentum yang tepat bagi perseroan untuk tumbuh," tandasnya. (TYO)