sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

NYSE Hapus Tiga Perusahaan Asal China Atas Perintah Trump

Market news editor Fahmi Abidin
05/01/2021 12:00 WIB
Jumlah perusahaan telekomunikasi asal China berkurang di lantai bursa Amerika Serikat, setelah New York Stock Exchange menghapus tiga perusahaan China.
NYSE Hapus Tiga Perusahaan Asal China Atas Perintah Trump. (Foto: MNC Media)
NYSE Hapus Tiga Perusahaan Asal China Atas Perintah Trump. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Jumlah perusahaan telekomunikasi asal China berkurang di lantai bursa Amerika Serikat, setelah New York Stock Exchange menghapus tiga perusahaan China yaitu China Mobile, China Telecom Corp, China Unicom Hong Kong.

Mengutip laporan Bloomberg, Jumat (01/01/2021), upaya yang dilakukan NYSE merupakan upaya untuk mematuhi perintah eksekutif AS yang memberi sanksi kepada perusahaan yang diidentifikasi berafiliasi dengan militer China.

Saham China Mobile yang terbesar dari ketiganya, turun sebanyak 4,5% pada Senin ke level terendah sejak 2006, sementara China Telecom Corp turun 5,6%. Keduanya membukukan kerugian intraday terbesar sejak pertengahan November. China Unicom Hong Kong Ltd tergelincir 3,8%. Saham mengupas sebagian besar kerugian itu di kemudian hari.

Sementara itu, NYSE mengungkapkan proses penghapusan pencatatan mereka telah dimulai. Sedangkan Perusahaan Minyak Utama Negara, CNOOC Ltd. juga tengah dikhawatirkan akan menjadi target penghapusan daftar berikutnya di AS.

"Ini sebagian besar merupakan pukulan bagi sentimen yang bisa bersifat sementara. Meskipun ADR tidak terlalu besar, ada beberapa dampak pada penggalangan dana. Beberapa dana pelacakan indeks pasif mungkin dijual untuk menghindari risiko. Lebih penting lagi, ini adalah alasan lain untuk membuang telekomunikasi dan mengejar sektor yang berkinerja lebih baik," ujar Bright Smart Securities di Hong Kong, Mark Huang.

Sejatinya langkah NYSE berdasarkan perintah Presiden AS Donald Trump pada November 2020 yang melarang investasi Amerika di perusahaan China yang dimiliki atau dikendalikan militer, dalam upaya menekan Beijing. (*)

Advertisement
Advertisement