IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penerbitan emisi efek tembus Rp165,3 triliun melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai pertengahan Desember 2019.
Penerbitan emisi tersebut dicatat baik untuk obligasi, intial public offering (IPO) maupun untuk penawaran umum berkelanjutan.
"Jadi, kami berharap penerbitan emisi akan melebihi capaian 2018," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Hoesen di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2019).
Selama 3 tahun terakhir pertumbuhan emiten di pasar modal yang melakukan IPO memang cukup signifikan. Di mana sampai pertengahan Desember 2019 ini, jumlah emiten IPO yang baru saja melantai di bursa telah mencapai angka 52 emiten, dengan total nilai penawaran mencapai Rp13 triliun.
"Dari catatan OJK, masih ada sebanyak 40 emiten baru yang telah mengajukan melakukan IPO lewat BEI sampai dengan akhir tahun," ungkap Hoesen seperti dikutip Okezone, Rabu (18/12/2019).
Kemudian, lanjut dia, dari total 40 emiten yang mengantre tersebut, terdapat 11 emiten yang masuk dalam kategori menegah ke bawah dengan emisi penawaran mencapai Rp631 Miliar.
Jumlah ini lebih baik dari 2018, yang hanya mencatat penambahan 6 emiten skala kecil dan menengah, dengan nilai Rp239 miliar," kata dia. (*)
Advertisement
OJK Catat Total Emisi Efek Capai Rp165,3 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penerbitan emisi efek tembus Rp165,3 triliun melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai pertengahan Desember 2019.

OJK Catat Total Emisi Efek Capai Rp165,3 Triliun. (Foto: Ist)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Tim Editor
Advertisement
Advertisement