Saham BBRI tengah berada dalam tekanan. Secara year to date, kinerja saham BBRI tercatat terkoreksi 23 persen. Gerak saham BBRI yang melemah belakangan ini berbanding terbalik dengan kinerja perseroan yang menguat dan bertumbuh positif.
Dalam risetnya, Selasa (11/6/2024), Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya dan David Chong menilai potensi kenaikan harga saham bakal lebih besar karena risikonya sudah diperhitungkan. BRI mencatat peningkatan pertumbuhan laba di empat bulan pertama tahun ini, sekaligus menjadi yang tertinggi di antara perbankan Big Caps sejenis lainnya.
Perolehan laba BBRI untuk kinerja Januari sampai April (4M24) (Bank Only) meningkat 4,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) yang didorong oleh pertumbuhan pinjaman yang kuat, dan efektivitas biaya kredit (Cost of Credit/CoC).
Pertumbuhan pinjaman berhasil tumbuh 12 persen yoy pada April, angka ini juga meninggi dibandingkan dengan Maret kemarin yang hanya meningkat 10,9 persen yoy. Andrey dan David menyoroti perihal pencapaian kinerja bank pelat merah BBRI yang menarik, dia menyebut pertumbuhan tersebut merupakan yang tercepat di sektor perbankan.
“CoC 4M24 turun menjadi 3,7 persen (3M24; 3,8 persen), dengan ekspektasi akan turun di bawah 3 persen untuk sepanjang tahun. Rasio CASA dan LDR tetap stabil,” kata mereka dalam risetnya.