"Dan juga seperti yang disampaikan Bapak Presiden, secara GDP kita mampu tumbuh lima persen, artinya secara internal, pasar domestik kita cukup strong. Jadi kalau pun ada tantangan, itu lebih pada eksternal market," tutur Iman.
Tekanan dari eksternal tersebut, misalnya saja, muncul dari kondisi geopolitik, seperti perkembangan perang Rusia-Ukraina, hingga pergerakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hal ini juga pernah disampaikan Iman dalam beberapa kesempatan sebelumnya, di mana lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga acuan di level global diperkirakan bakal menjadi tantangan besar yang harus dihadapi di sepanjang tahun ini.
"Kenaikan interest rate di AS dan Indonesia cukup berdampak ke IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Ketika The Fed menaikkan interest rate, bursa kita turun, meski kemudian naik lagi. Tapi yang paling besar impactnya adalah inflation," tegas Iman, jelang penutupan perdagangan 2022, Kamis (29/12/2022). (TSA)