Selain berevolusi di model bisnis, MTEL disebut Teddy juga telah melakukan lompatan penting ketika memutuskan menjadi perusahaan publik, sebagai salah satu peristiwa bersejarah sekaligus pencapaian penting bagi dalam sejarah Perseroan.
Dengan menjadi perusahaan publik, dikatakan Teddy, penerapan good corporate governance (GCG) semakin baik dan terus dipacu untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh shareholders.
"Di sisi lain, kami tetap menjalankan fungsi agregator pemerintah dalam memacu pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Tanah Air," ujar Teddy.
Saat melaksanakan IPO pada November 2021, MTEL diketahui telah melepas 23,49 miliar saham ke publik, dengan meraup dana Rp18,79 triliun, sekaligus menjadi salah satu IPO terbesar pada tahun tersebut.
Telkom tetap menjadi pemegang saham terbesar dengan porsi kepemilikan sebesar 71,83 persen, sisanya dimiliki publik dengan kepemilikan masyarakat non warkat sebesar 28,17 persen.