Kontribusi dari Sidrap I yang baru saja diakuisisi juga membantu mengurangi sebagian penurunan pendapatan, karena pada periode ini berhasil mencapai rekor produksi tertinggi sejak pertama kali beroperasi.
Dijelaskan Agus, kontribusi dari Sidrap I tersebut menunjukkan nilai strategis yang diperoleh Perseroan dari penerapan strategi diversifikasi portofolio di sektor energi baru terbarukan (EBT).
Upaya mendorong pertumbuhan secara anorganik dilakukan BRPT dengan menerapkan proses akuisisi yang terfokus dan mengedepankan kemitraan strategis, sehingga langkah ini akan memperkuat posisi pasar Barito Pacific dan sekaligus memuluskan proses transisi menjadi pemain regional terkemuka.
Agus menyampaikan, kondisi yang dialami BRPT selama enam bulan pertama di 2024 tersebut berdampak terhadap kinerja operasional, tercermin dari EBITDA (konsolidasian) sebesar USD271 juta, dengan marjin EBITDA sebesar 23,4 persen.
Rasio utang bersih terhadap ekuitas di Semester I-2024 relatif stabil sebesar 0,73x, yang sekaligus mencerminkan kuatnya komitmen menjaga profil keuangan yang sehat di tengah rencana ekspansi Perseroan.