IDXChannel - Emiten penyewaan forklift, PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) menargetkan pertumbuhan kinerja sebesar 20 persen setiap tahunnya.
Pada 2025, pasar forklift di Indonesia diproyeksikan mengalami lonjakan signifikan, seiring dengan ekspansi sektor industri dan logistik yang terus berkembang pesat.
Pemerintah yang fokus pada pembangunan kawasan industri baru serta penguatan rantai pasok domestik dan internasional menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ini.
Industri manufaktur, pergudangan, dan e-commerce yang semakin besar juga membutuhkan solusi alat berat yang andal untuk mendukung operasional mereka.
“Dengan meningkatnya volume barang yang harus diangkut dan dikelola, forklift menjadi aset vital bagi banyak perusahaan,” kata Direktur Utama SMIL, Hadi Suhermin dalam keterangan resminya, Selasa (4/2/2025).
Hadi mengatakan, transformasi menuju era digitalisasi dan otomatisasi turut mendorong perseroan untuk memilih forklift yang lebih canggih.
Dia menyebut, forklift elektrik dengan efisiensi energi tinggi kini semakin diminati, mengingat manfaatnya yang signifikan dalam menekan biaya operasional dan mendukung standar ramah lingkungan.
“Di sisi lain, forklift bekas berkualitas juga menjadi alternatif menarik, khususnya bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang ingin meningkatkan produktivitas tanpa harus mengeluarkan investasi besar,” ujar Hadi.
Pasar Forklift Menjanjikan
SMIL saat ini memiliki jumlah armada forklift sebanyak 4.000 unit yang membantu bisnis perseroan bergerak positif dan optimistis perolehan pendapatan di 2024 akan mencapai Rp400 miliar dan laba sebesar Rp90 miliar.
Kontribusi pendapatan itu di sumbang dari kurang lebih 300 pelanggan perseroan, serta perseroan juga menjadi ATPM untuk forklift dengan merek HELI yang menjadi brand forklift terbesar asal China yang didistribusikan dan dijual di Indonesia sejak 2024.
Lebih lanjut, Hadi mengatakan, dengan semakin banyaknya kawasan industri baru yang bermunculan di berbagai wilayah Indonesia, permintaan terhadap forklift diproyeksikan terus meningkat. Kawasan-kawasan, seperti Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi menjadi target utama.
“Hal itu mengingat pertumbuhan infrastruktur dan aktivitas logistik yang pesat di wilayah-wilayah ini,” tutur Hadi.
Secara keseluruhan, pasar forklift di Indonesia pada 2025 menawarkan prospek yang sangat cerah. Pelaku usaha yang mampu beradaptasi dengan tren seperti digitalisasi, elektrifikasi, dan kebutuhan pasar yang beragam dipastikan dapat memperkuat posisi mereka di sektor ini, yang diperkirakan akan terus tumbuh hingga beberapa tahun mendatang.
Untuk menggenjot kinerja di tahun ini, perseroan berupaya meningkatkan kapasitas sewa dan meningkatkan unit forklift untuk menangkap potensi pasar layanan penyewaan forklift di Indonesia dan memaksimalkan utilitas forklift.
Kemudian, memperluas penetrasi pasar ke wilayah-wilayah potensial di Indonesia, melanjutkan inisiatif pasar forklift listrik untuk menjadi pemimpin dalam persewaan forklift EV penyedia di Indonesia.
Selain itu, melanjutkan inisiatif peralihan dari baterai asam timbal ke baterai lithium untuk forklift EV, serta meningkatkan portofolio pelanggan dengan menjalin hubungan dengan pelanggan baru untuk mendiversifikasi basis pelanggan lima dari berbagai sektor
Juga menjaga kesehatan dan struktur permodalan yang memadai untuk mendukung ekspansi usaha di masa depan, dan mempertahankan prosedur operasional standar yang tinggi dan keunggulan layanan untuk memberikan nilai maksimal kepada pelanggan.
(Fiki Ariyanti)