"Karena pemilu tahun ini semakin memperbesar ketidakpastian, para kandidat IPO perlu memantau dengan cermat hasil pemilu dan menilai bagaimana kebijakan tertentu dapat mempengaruhi kepentingan pemangku kepentingan dan mengevaluasi kembali strategi dan waktu IPO jika diperlukan," paparnya.
Kandidat IPO dipengaruhi oleh perubahan preferensi investor baru-baru ini terhadap profitabilitas yang terbukti dalam lanskap suku bunga yang berubah, dan melakukan hal ini sambil menghadapi dinamika rumit dari iklim geopolitik yang semakin intensif dan desas-desus seputar AI.
"Agar berhasil dalam lingkungan yang berubah ini, prospek IPO harus tetap fleksibel dan siap memanfaatkan momen yang tepat untuk debut publiknya," cetus George.
(SAN)