"Sejauh ini, baik obligasi maupun sukuk lebih banyak tersedia saat proses IPO di pasar primer. Padahal yang menarik (dari obligasi dan sukuk negara) justru likuiditasnya di pasar sekunder, jadi tidak perlu menunggu sampai jatuh tempo," ujar Reza.
Dikatakan Reza, dengan menyediakan fitur jual-beli obligasi lewat online trading, Bahana ingin memperkuat posisi di industri sekuritas sebagai penyedia solusi investasi komprehensif, terutama targetnya untuk dapat tampil sebagai House of Bonds.
Guna merealisasikan hal tersebut, Bahana telah bekerjasama dengan DBS Indonesia, dalam menyiapkan sistem yang akan mempermudah akses investor terhadap produk obligasi, baik saat IPO maupun di pasar sekunder.
"Dengan dirilisnya fitur ini juga sekaligus menjadi upaya kami dalam menghadirkan produk obligasi terbaik, sebagai opsi diversifikasi investasi bagi portofolio masyarakat Indonesia," ujar Reza.
(taufan sukma)