Azis juga menekankan bahwa proyek-proyek strategis nasional di sektor energi dan manufaktur akan menciptakan permintaan yang konsisten terhadap material tahan api. Dalam pandangannya, selama BATR mampu menjaga keandalan produk dan mengembangkan layanan teknis yang mendukung kebutuhan industri berat, perusahaan ini bisa tumbuh menjadi bagian penting dari rantai pasok industri dalam negeri.
Ke depan, keberhasilan BATR dalam mengeksekusi ekspansi kapasitas dan membangun jaringan pelanggan industri akan menjadi penentu utama keberlanjutan pertumbuhannya.
Dengan ceruk pasar yang besar namun belum tergarap maksimal, BATR berada pada momentum yang tepat untuk naik kelas. Namun, konsistensi dalam manajemen produksi, strategi pemasaran, serta kepatuhan pada standar teknis industri akan sangat menentukan apakah perusahaan ini benar-benar dapat menjadi pemain utama di industri refraktori nasional.
“Industri refraktori memang panas, tapi peluang keuntungannya juga membara. Jika mampu mengeksekusi ekspansi dengan baik, BATR punya peluang untuk naik kelas sebagai raja refraktori lokal,” kata Azis.
BATR merupakan produsen refraktori nasional yang telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia sejak pertengahan 2024.