IDXChannel - China baru saja merilis data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) terbaru yang menunjukkan ekonomi China tumbuh 4,5% year-on-year (yoy).
Angka ini menguat dari bulan sebelumnya sebesar 2,9%. (Lihat grafik di bawah ini.)
Pasar Asia merespons dengan penurunan indeks utama Hang Seng dan Shanghai Composite. Indeks Hang Seng terpantau turun 0,67% di level 20.638. Indkes Shanghai Composite juga terpantau lesu 0,10 ke level 3382,61, menurut data RTI Business pada pukul 09.30 WIB, Selasa, (18/4). Adapun indeks Asia lainnya seperti Nikkei 225 naik 0,56% ke level 28.675.
Sebelumnya, para analis memprediksi angka pertumbuhan PDB China berada di level 4% pada kuartal pertama dibanding tahun sebelumnya.
Meskipun meleset 50 basis poin dari perkiraan konsensus, angka PDB ini masih di bawah target pemerintah untuk pertumbuhan setahun penuh sekitar 5%.
Pemerintah China menetapkan target pertumbuhan PDB 2023 untuk ekonomi domestik sekitar 5%, lebih rendah dari target tahun lalu sebesar 5,5%.
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, China menetapkan target ambisius pasca tiga tahun memberlakukan pembatasan ketat akibat Covid-19.
PDB China disebut bernilai USD17.734,06 miliar pada 2021, menurut data resmi dari Bank Dunia. Nilai PDB China mewakili 7,94 % ekonomi dunia.
Model makro global Trading Economics dan ekspektasi analis, PDB China diperkirakan akan mencapai USD17.300 miliar hingga akhir tahun 2023. Dalam jangka panjang, PDB China diproyeksikan menjadi tren sekitar USD17.500 miliar pada 2024 dan USD17.800 miliar pada 2025.
Namun, perekonomian China hanya tumbuh 3% tahun lalu, jauh meleset dari target 2022 dan menandai salah satu tingkat pertumbuhan paling lambat dalam hampir setengah abad terakhir.