sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pejabat The Fed Terbelah, Pasar Ragu Pemangkasan Suku Bunga di Desember

Market news editor Nia Deviyana
16/11/2025 20:30 WIB
Tiga pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) kembali menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap Inflasi.
Pejabat The Fed Terbelah, Pasar Ragu Pemangkasan Suku Bunga di Desember. Foto: AP.
Pejabat The Fed Terbelah, Pasar Ragu Pemangkasan Suku Bunga di Desember. Foto: AP.

Pandangan pejabat pembuat kebijakan yang saling berlawanan dan perubahan sentimen pasar ini menegaskan betapa panasnya perdebatan yang mungkin terjadi dalam pertemuan The Fed pada 9–10 Desember. 

Dan pandangan pelaku pasar bisa saja berubah lagi minggu depan ketika lembaga statistik pemerintah mulai menerbitkan data ekonomi untuk pertama kalinya dalam satu setengah bulan, serta ketika lebih banyak pejabat The Fed, termasuk Gubernur Christopher Waller yang berpengaruh dan dovish, menyampaikan pandangan mereka.

Pada Jumat, Presiden Fed Kansas City Jeffrey Schmid, Presiden Fed Dallas Lorie Logan, dan Presiden Fed Cleveland Beth Hammack pada dasarnya mengulangi pandangan hawkish yang telah mereka sampaikan setelah The Fed memangkas suku bunga bulan lalu.

"Tidak jelas bahwa kebijakan moneter perlu melakukan lebih banyak saat ini,” kata Hammack kepada Pittsburgh Economic Club.

Logan, berbicara dalam sebuah konferensi energi yang digelar oleh Fed Dallas dan Kansas City, menyampaikan kehati-hatian serupa.

"Ketika saya melihat ke pertemuan Desember, saya rasa akan sulit untuk mendukung pemangkasan suku bunga lagi kecuali jika kami mendapatkan bukti kuat bahwa inflasi benar-benar turun lebih cepat dari ekspektasi saya, atau bahwa kita melihat pelemahan yang lebih dari sekadar perlambatan bertahap di pasar tenaga kerja," kata dia.

Schmid, berbicara di konferensi yang sama, mengatakan bahwa alasan di balik alasan dia tidak setuju terhadap pemangkasan suku bunga Oktober juga menjadi panduan baginya menjelang pertemuan Desember.

“Saya tidak berpikir pemangkasan suku bunga lebih lanjut akan banyak membantu menambal keretakan di pasar tenaga kerja. Pemangkasan bisa berdampak lebih lama terhadap inflasi ketika komitmen kita pada target 2 persen semakin dipertanyakan," ujarnya.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement