Beberapa sentimen luar negeri, terang Lisa, diproyeksikan bakal lebih aman dan tidak menjadi pemicu amblesnya indeks pada pekan depan.
"Kekhawatiran dari outflow yang mungkin terjadi atau inflasi kayaknya sudah bisa ditakar jauh-jauh hari sebelumnya, so yang ada adalah konsolidasi sehat, wajar-wajar saja, mengenai masalah makro sudah selesai juga," jelasnya.
Lisa menyoroti pertumbuhan ekonomi kuartal III/2021 yang melambat 3,5 persen dibandingkan kuartal sebelumnya sebagai salah satu tantangan bagi penguatan IHSG di pekan depan.
Dia menargetkan IHSG bisa menembus level 6.750-6.850 sampai akhir tahun dengan catatan harus bisa keluar dari area konsolidasi terlebih dahulu.
"Hasil GDP yang ada perlambatan, tampaknya ini jadi alasan menghalangi kita tembus ke level 6.600 lagi, tapi so far penutupannya masih oke, kita masih berada di atas titik support 6.580, jadi pelemahan pekan ini masih tergolong masih berada di atas area support," pungkasnya.