“Tidak ada perubahan untuk BUMI. Pergerakan hari ini hanya menjustifikasi flow lanjutan dari katalis yang sama, yaitu masih dalam proses menunggu kuasi reorganisasi dan potensi pembagian dividen untuk BUMI,” ujarnya, Rabu (10/12/2025) lalu.
Saham kontraktor pertambangan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) juga melejit 46,84 persen sepekan, ke Rp650 per unit, level tertinggi sejak awal 2008.
Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) menilai, dalam riset pada 19 November 2025, DEWA memasuki 2025 dengan kondisi lebih solid setelah restrukturisasi besar yang mencakup konversi utang Rp1,4 triliun dan pinjaman sindikasi baru Rp2,6 triliun. Langkah ini menurunkan leverage sekaligus memperkuat modal kerja untuk ekspansi.
DEWA kini bergerak dari pemulihan margin menuju percepatan laba, dengan target pertumbuhan pendapatan dua digit dan margin EBITDA kembali di atas 25 persen.
KISI menilai pendorong utamanya adalah program internalisasi armada, yang akan meningkatkan porsi pekerjaan internal dari 46 persen pada 2024 menjadi hampir 80 persen pada 2026. Setiap kenaikan 10 persen internalisasi diproyeksikan menambah 600-700 bps margin EBITDA.