Secara tahunan, inflasi turun menjadi 1,84 persen YoY (Agustus 2024: 2,12 persen YoY) sejalan dengan target inflasi Bank Indonesia 2,5 persen. Hal ini disebabkan penurunan harga BBM non-subsidi dan panen beberapa tanaman holtikultura.
Di sisi lain, PMI Indonesia September ini mengalami perbaikan ke 49,2 (Agustus 2024: 48,9). Namun masih terkontraksi. Output dan pesanan baru masih mengalami penurunan, dan pelaku bisnis lebih memanfaatkan persediaan.
Sepanjang 30 September-3 Oktober 2024, Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai beli neto non-residen atau asing sebesar Rp0,57 triliun atau Rp570 miliar di pasar keuangan domestik, terdiri dari beli neto Rp6,13 triliun di pasar SBN, jual neto Rp4,36 triliun di pasar saham, dan jual neto sebesar Rp1,2 triliun di SRBI.
"Posisi yield SBN 10 tahun naik ke 6,62 persem (sebelumnya: 6,47 persen) dan Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke 68,02 (sebelumnya: 67,36)," katanya.
Sementara itu, berita surat utang dalam negeri yang dihimpun Panin Sekuritas: