sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pembangunan PLTS di Raja Ampat Kelar, Xolare (SOLA) Target Garap Proyek PLN

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
17/05/2024 16:10 WIB
PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) melalui anak usahanya, PT Bumiraya Energi Hijau (BEH) telah merampungkan pembangunan PLTS di Raja Ampat.
Pembangunan PLTS di Raja Ampat Kelar, Xolare (SOLA) Target Garap Proyek PLN (foto mnc media)
Pembangunan PLTS di Raja Ampat Kelar, Xolare (SOLA) Target Garap Proyek PLN (foto mnc media)

IDXChannel - PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) melalui anak usahanya, PT Bumiraya Energi Hijau (BEH) telah merampungkan pembangunan Pembangkit Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Gag Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

Direktur Utama SOLA, Mochamad Bhadaiwi mengatakan, PLTS berkapasitas 495 KWp dan 2.000 kWh baterai tersebut dimiliki oleh perusahaan pertambangan nikel di Pulau Gag, yakni PT Gag Nikel. 

Pengerjaan proyek PLTS dengan nilai kontrak sebesar Rp25,53 miliar ini berlangsung selama lima bulan, termasuk konstruksi power house maupun jaringan distribusi tegangan rendah.

Nantinya, keberadaaan PLTS ini menjadi sumber listrik bagi kebutuhan town site pertambangan nikel perusahaan yang dikendalikan oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). 

Optimalisasi pemanfaatan sumber listrik dari tenaga surya ini diyakini bisa mengurangi konsumsi bahan bakar pada generator diesel berkapasitas 3 x 250 kWh. 

“Bahkan, penggunaan PLTS sebagai sumber energi terbarukan ini bisa menghasilkan listrik sebesar 876,76 MWh per tahun, sehingga akan mengurangi emisi CO2 mencapai 527,83 tCO2 per tahun,” kata Bhadaiwi dalam keterangan resminya, Jumat (17/5/2024)

Sejauh ini, energi surya menjadi salah satu sumber energi alternatif yang bisa mengatasi dampak krisis energi, karena jumlahnya yang tidak terbatas dan pemanfaatannya pun tidak merusak lingkungan. 

Berdasarkan data Kementerian ESDM, potensi energi matahari di Indonesia mencapai 4,8 KWh per m2 atau setara 112.000 GWp, namun pemanfaatannya hanya sebesar 10 MWp. Saat ini, pemerintah menargetkan kapasitas PLTS terpasang hingga periode 2025 sebesar 0,87 GW atau setara 50 MWp per tahun.

Lebih lanjut Bhadaiwi menegaskan, perseroan bertekad untuk mengembangkan bisnis secara ekspansif di bidang jasa konstruksi energi baru terbarukan (EBT), seiring dengan tren peningkatan permintaan terhadap energi ramah lingkungan. 

“Pengembangan kegiatan usaha pada entitas usaha perseroan ini penting, salah satunya bagi PT Bumiraya Energi Hijau yang menjalankan instalasi dan konstruksi pembangkit listrik tenaga surya,” ujar dia.

Dia mengungkapkan, saat ini, SOLA menargetkan pengerjaan sejumlah proyek Independent Power Producer (IPP) PLTS di PT PLN (Persero) dan PLTS Atap untuk konsumen komersial atau industrial dan residensial dengan skema zero capex.

“Kami tengah membidik proyek-proyek konstruksi pembangunan PLTS di Indonesia, sejalan dengan komitmen Xolare untuk menjadi salah satu pemain utama di bisnis EBT,” tutur Bhadaiwi.

Bhadaiwi optimistis, bisnis SOLA akan bertumbuh secara berkelanjutan mengikuti aktivitas perekonomian yang berorientasi ramah lingkungan. 

Terlebih lagi, sejauh ini kegiatan operasional perseroan juga tidak terlepas dari upaya mendukung program pemerintah yang terkait dengan pembangunan infrastruktur energi, terutama pengembangan solar PV. 

(FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement