sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemilu Paruh Waktu AS, Apa Dampaknya Buat Pasar Saham?

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
10/11/2022 14:19 WIB
Wall Street lebih menyukai komposisi pemerintahan yang terpecah antara Republik dan Demokrat, tidak didominasi oleh satu partai saja.
Pemilu Paruh Waktu AS, Apa Dampaknya Buat Pasar Saham? (Foto: MNC Media)
Pemilu Paruh Waktu AS, Apa Dampaknya Buat Pasar Saham? (Foto: MNC Media)

Sementara mengutip Reuters, rata-rata tingkat pengembalian (return) tahunan S&P 500 adalah 14% pada komposisi kongres yang terpecah. Pola ini berdasarkan data sejak 1932 yang dianalisis oleh RBC Capital Markets.

Data ini diklaim dibandingkan dengan Demokrat ketika mengendalikan kepresidenan dan Kongres yang hanya mencapai 10%. Sementara saham S&P 500 telah anjlok 19,33% sepanjang tahun ini, mengutip data Wall Street Journal (WSJ).

Ahli strategi Deutsche Bank juga dengan cepat mengutip rekam jejak pasar saham pasca pemilu sela. Indeks S&P 500 telah membukukan kenaikan di setiap periode 12 bulan setelah midterm elections selama 19 kali berturut-turut sejak Perang Dunia II.

Sedangkan menurut Oxford Economics, selama 18 siklus politik terakhir, indeks S&P 500 telah meningkat rata-rata lebih dari 15% pada tahun setelah pemilu paruh waktu.

Adapun sektor kesehatan, energi, dan pertahanan adalah beberapa di antara area pasar saham yang dapat mengalami volatilitas paling tinggi setelah pemilu.

Kemenangan Partai Republik dapat mengurangi kekhawatiran atas inisiatif Demokrat untuk mendorong kebijakan yang lebih ketat tentang harga obat resep. Mengingat hal ini berpotensi mendukung kinerja saham farmasi dan bioteknologi.

Kemenangan Republik di pemilu midterm juga dapat meningkatkan ekspektasi untuk pengeluaran sektor pertahanan yang lebih tinggi dan undang-undang yang lebih menguntungkan untuk saham-saham industri bahan bakar fosil.

Sementara, kemenangan Demokrat mempengaruhi saham perusahaan energi bersih dan ganja. Mengingat ekspektasi pasar menduga partai tersebut kemungkinan besar akan mendukung undang-undang yang lebih ramah bagi industri tersebut.

Ahli strategi di Morgan Stanley, juga menulis analisisnya pada hari Senin (7/11). Kemenangan Demokrat dapat berdampak pada imbal hasil Treasury yang lebih tinggi dan memperkuat dolar.

Hal ini mencerminkan pandangan bahwa pengeluaran fiskal yang berpotensi lebih tinggi dapat memperburuk inflasi dan memaksa Th Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga lebih tinggi dari yang diharapkan. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement