Piutang usaha pihak ketiga juga meningkat 103 persen menjadi Rp248,45 miliar dari Rp122,27 miliar dan tagihan bruto kepada pemberi kerja naik 48,9 persen menjadi Rp481,39 miliar dari Rp323,40 miliar pada 2023.
Ivo menambahkan, ke depannya, MINE terus berfokus untuk mengoptimalkan peluang bisnis di sektor pertambangan nikel melalui penambahan alat berat yang dapat meningkatkan kegiatan operasional dengan salah satu pendanaan dari hasil IPO.
“Peningkatan jumlah alat berat ini akan semakin menaikkan kemampuan perusahaan dalam jasa penambangan nikel, sehingga akan berdampak langsung kepada pendapatan perseroan,” tuturnya.
Dalam IPO MINE pada Maret 2025, menawarkan kepada para investor sebanyak 612.665.300 saham atau 15 persen dari modal ditempatkan. Dengan harga IPO Rp216 per saham, MINE memperoleh pendanaan sebesar Rp132,3 miliar.
(Fiki Ariyanti)