Alhasil, setelah pengurangan beban keuangan sebesar Rp3,62 triliun, ISAT mencetak laba sebelum pajak mencapai Rp3,60 triliun, lebih rendah dari kuartal III-2022 mencapai Rp4,77 triliun.
Tanggapan Manajemen ISAT
Manajemen ISAT mengatakan, penurunan laba terjadi akibat berkurangnya pendapatan lain-lain, hingga peningkatan biaya depresiasi dan amortisasi.
"Juga peningkatan biaya keuangan yang diimbangi oleh peningkatan pendapatan dan penurunan beban penyelenggaraan jasa," kata manajemen dalam keterangan, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Balance sheet ISAT akhir September menunjukkan penurunan aset 1,3 persen ytd menjadi Rp112,20 triliun. Jumlah kewajiban utang atau liabilitas melandai 2,5 persen ytd senilai Rp80,19 triliun, sedangkan ekuitas tumbuh 2,0 persen menjadi Rp32,01 triliun.
Kas yang digenggam tersisa Rp6,80 triliun, berkurang sekitar Rp2,7 triliun dari awal tahun. Penyebabnya adalah kenaikan pengeluaran dari aktivitas pendanaan, dalam hal ini pembayaran pinjaman. Selanjutnya terdapat pengeluaran atas perolehan aset tetap.
(YNA)