Laba kotor MNCN turun 12% YoY menjadi Rp5.065 miliar dari Rp5.770 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini sangat dipengaruhi oleh penerapan Analog Switch Off (ASO) dan penurunan beban langsung yang lebih rendah dibandingkan top line Perseroan
EBITDA Perseroan pada FY-2022 tercatat sebesar Rp3.727 miliar turun 11% YoY dibandingkan tahun sebelumnya. Ini mewakili margin EBITDA sebesar 41%. Sementara, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp2.244 miliar pada FY-2022, yang merupakan margin laba bersih sebesar 25%.
Sementara itu, pada 23 Maret 2023, Nielsen mengumumkan perluasan panelnya di Jawa, Sumatera, serta area lain yang sebelumnya tidak tercakup. Investasi terbaru Nielsen dalam pengukuran audiens Indonesia mencakup pengukuran digital serta penambahan Nielsen Identity System for Digital Ad Ratings (DAR), yang menyediakan sistem pengukuran lintas platform yang pada semua layar. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pengiklan terhadap industri FTA di tengah implementasi ASO yang masih berlangsung.
"Saya bersyukur untuk tahun 2022, karena meskipun industri telah mengalami perubahan besar. Perseroan masih mempertahankan kepemimpinan nya dengan memberikan 40,5% pangsa pemirsa gabungan di seluruh saluran FTA-nya dan berhasil mendominasi pangsa iklan sebesar 44,9%," kata Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairman MNC Group dalam siaran pers.
"Tahun ini juga merupakan tahun ekspansi dan kolaborasi, dengan berbagai inisiatif yang dihadirkan oleh unit digital kami, MSIN. Kedua Aplikasi super AVOD dan SVOD kami bekerja dengan sangat baik, portal online mendapatkan lebih banyak traksi, dan kehadiran kami dalam media sosial juga semakin besar. Secara keseluruhan, Perseroan siap untuk masuk ke babak selanjutnya dan bersemangat untuk memasuki
tahun 2023 dengan banyak peluang yang akan datang," urainya.
(SAN)