IDXChannel - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp9,06 triliun sepanjang 2022.
Penurunan ini disebabkan oleh implementasi Analog Switch Off (ASO) ini di wilayah Jabodetabek pada kuartal IV 2022 sehingga mengakibatkan banyak pengiklan menahan pengeluaran pemasaran mereka, terutama pada TV FTA yang mewakili sebagian besar dari pendapatan Perseroan sekitar 58% pada tahun 2022.
Selama 2022, MNCN juga membukukan pendapatan iklan sebesar Rp7.821 miliar, turun 15% YoY dari Rp9.206 miliar di tahun 2021. Meskipun terdapat turbulensi pada belanja iklan yang dihadapi oleh media tradisional Perseroan, pertumbuhan iklan digital berhasil menopang penurunan pendapatan iklan MNCN secara keseluruhan.
Lengan digital Perseroan memberikan hasil yang kuat dengan peningkatan 25% YoY menjadi Rp2.534 miliar. Pencapaian ini didorong oleh eksekusi yang kuat di seluruh platform digital Perseroan, seperti RCTI+ (AVOD superapp), portal online (iNews Media Group), dan monetisasi media sosial yang berkelanjutan.
Selain itu, pendapatan iklan non-digital turun 26% YoY, lagi-lagi dikarenakan oleh implementasi ASO. Meskipun demikian, menurut data Perseroan, MNCN masih memimpin dalam hal belanja iklan pada TV FTA dengan mendominasi kue iklan sebesar 44,9% selama Januari-December 2022.
Dikutip dari siaran pers Sabtu (25/3/2023), bisnis konten dan IP Perseroan telah menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan, dengan membukukan pendapatan sebesar Rp1.795 miliar untuk 2022, meningkat 22% YoY dibandingkan tahun lalu.
Selain itu, MNCN juga terus memperluas distribusi dan lisensi kontennya dengan menghasilkan Rp720 miliar dari penjualan pihak ketiga, naik 116% YoY.
Vision+ terus memberikan hasil yang luar biasa, menghasilkan pendapatan sebesar Rp423 miliar untuk 2022. Pada Januari 2023, Vision+ berkolaborasi dengan perusahaan yang berbasis di Malaysia, Panorama TV Asia Broadcast Sdn Bhd (Panorama), anak perusahaan Digistar Corporation Berhad, sebuah perusahaan publik di bursa saham Malaysia dengan menandatangani perjanjian sebagai inisiatif untuk mendorong Vision+ agar lebih mapan dan memenuhi konten Indonesia yang
sangat dicari di Malaysia.
Untuk 2022 beban langsung Perseroan turun 8% YoY menjadi Rp3.622 miliar karena peningkatan efisiensi dari dua fasilitas studio, serta dimulainya sebagian produksi konten di Movieland. Selain itu, penurunan beban langsung juga dikarenakan oleh penurunan kesepakatan lisensi pihak ke-3 dengan studio konten asing, yang meningkatkan porsi konten lokal (hampir 100% diproduksi sendiri) menjadi 90%.