Dengan demikian, posisi laba per saham dasar meningkat menjadi Rp18,45, dari sebelumnya minus Rp8,64.
Per 31 Desember 2021, jumlah aset TAXI mencapai Rp91,04 miliar, terdiri dari aset lancar Rp81,64 miliar, dan aset tidak lancar Rp9,39 miliar. Posisi aset menyusut 62,58% dari sebelumnya Rp243,30 miliar.
Hal ini terjadi karena ada penurunan aset tetap sebesar 89,9% akibat penjualan aset tetap grup berupa tanah, bangunan, dan sebagian besar armada yang merupakan jaminan atas utang obligasi.
"Sebagian besar jaminan tersebut telah dijual untuk membayar amortisasi utang obligasi konversi sampai dengan akhir tahun 2020. Penjualan atas jaminan yang masih ada telah diselesaikan pada bulan Agustus 2021 sebagai bagian dari pembayaran atas bunga tertunggak obligasi dan dendanya," kata Corporate Secretary TAXI, Johannes B.E. Triatmojo, di Jakarta, Senin (9/5/2022).
Rekening penampungan (escrow account) juga menyusut 99,9% karena perseroan melakukan distribusi atas hasil penjualan sisa jaminan obligasi kepada para pemegang obligasi konversi di mana dana tersebut diambil dari rekening penampungan.