sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pendapatan Nihil, Aesler Grup (RONY) Masih Mampu Beroperasi?

Market news editor Desi Angriani
11/06/2025 20:08 WIB
Per 31 Maret 2025, perseroan hanya memiliki working capital atau modal kerja sebesar Rp4,55 miliar.
Pendapatan Nihil, Aesler Grup (RONY) Masih Mampu Beroperasi? (Foto: iNews Media Group)
Pendapatan Nihil, Aesler Grup (RONY) Masih Mampu Beroperasi? (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyoroti kemampuan PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY) dalam mengelola likuiditasnya saat tidak mencatatkan pendapatan sama sekali pada kuartal I-2025.

Per 31 Maret 2025, perseroan hanya memiliki working capital atau modal kerja sebesar Rp4,55 miliar atau turun dari akhir Desember 2024 yang sebesar RpRp5,55 miliar.

Manajemen RONY menjelaskan, perseroan masih memiliki kemampuan untuk membiayai kegiatan operasional dasar dengan dukungan modal kerja sebesar Rp4,55 miliar.

Untuk mendukung kebutuhan pendanaan proyek strategis jangka menengah, termasuk pengembangan kegiatan usaha baru, perseroan berencana melakukan pinjaman kepada pemegang saham atau Shareholder loan.

"Saat ini Perseroan juga tengah menyusun rencana untuk proyek kegiatan usaha di bidang energi terbarukan dan logistik dengan pendekatan
kebutuhan modal disesuaikan dengan tahapan kesiapan proyek," tutur manajemen menjawab pertanyaan Bursa, Rabu (11/6/2025).

Adapun kosongnya pendapatan perseroan imbas adanya perubahan pengendali atau akuisisi oleh Honour Accord Ltd serta penghentian bisnis arsitektur. 

Di sisi lain perseroan juga sedang beralih ke bisnis baru di energi terbarukan dan logistik, yang rencananya baru beroperasi mulai Juli 2025. Hal ini juga membutuhkan persetujuan para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar Agustus.

"Perseroan dapat langsung menjalankan kegiatan usaha
tersebut setelah memperoleh persetujuan RUPS dan melakukan perubahan Anggaran Dasar, tanpa perlu menunggu proses perizinan tambahan lainnya," ujar manajemen.

Jika proyek energi terbarukan dan logistik berjalan sesuai rencana, RONY mungkin bisa kembali membukukan pendapatan di kuartal II-2025

Sebelumnya, perusahaan berusaha mendapatkan proyek baru melalui lelang LPSE pemerintah dan efisiensi operasional, tetapi belum membuahkan hasil signifikan.

Sebagai informasi, saham RONY masuk dalam papan pemantauan khusus BEI dengan kriteria 7, yaitu memiliki likuiditas sangat rendah. 

Saham RONY sempat disuspensi BEI pada 18 Desember 2024 imbas kenaikan harga yang signifikan. Namun setelah pembukaan kembali, likuiditasnya tetap rendah.

Harga saham RONY pernah melonjak 1.223 persen dalam setahun seiring dengan pengumuman rencana pergantian pengendali dari PT Nakula Investama Indonesia dan PT Karimun Jawa Pratama ke Honour Accord Limited.

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement