Sinyal Positif Sektor Otomotif?
Peningkatan pendapatan Tesla dan juga rencana pemotongan harga jual menjadi sinyal positif bagi pasar. Sepanjang tahun kemarin, saham Tesla secara keseluruhan naik 60,56%. Dalam sepekan terakhir, saham Tesla melonjak 14,11%.
Namun sejumlah analis memperingatkan, bahwa tahun ini kondisi makro masih perlu diwaspadai.
“Setelah mengalami pertumbuhan pesat yang belum pernah terjadi sebelumnya selama beberapa tahun terakhir, sekarang Tesla menghadapi makro yang lebih gelap pada tahun 2023 dengan persaingan sengit datang dari semua sudut,” tulis analis Wedbush Dan Ives dalam sebuah catatan sebelum peluncuran. Laporan pendapatan hari Rabu.
Terlebih, industri otomotif global tengah menghadapi masalah pasokan suku cadang yang memperlambat produksi semua jenis kendaraan. Meski demikian, sejumlah model kendaraan listrik juga menunjukkan kinerja penjualan memuaskan dan terbukti populer.
Sebut saja Mustang Mach-E produksi Ford, yang memasuki pasar pada tahun 2021, adalah kendaraan listrik pertama yang memperoleh popularitas penjualan setelah Tesla.
Ford masih berjuang untuk membuat cukup banyak pasokan mobil listrik jenis ini untuk memenuhi permintaan. Menurut Darren Palmer, wakil presiden program kendaraan listrik Ford, lebih 150.000 Mach-E yang diproduksi Ford sejauh ini dibuat untuk pesanan pelanggan tertentu, dan bukan untuk dijual secara bebas.
Dalam kasus Tesla, sebagai pemimpin global dalam penjualan mobil listrik, Tesla telah lama dipandang sebagai pelopor elektrifikasi industri otomotif.
Banyak analis percaya bahwa pemotongan harga perusahaan baru-baru ini hanyalah tanda terbaru bahwa pasar kendaraan listrik mungkin memasuki fase "goyang". Mengingat persaingan pasar semakin ketat, di mana produksi akan semakin luas dan harga akan semakin terjangkau. (ADF)