sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pengaruh Konflik Hamas-Israel terhadap IHSG Diperkirakan Relatif Terbatas

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
17/10/2023 17:35 WIB
Tensi geopolitik antara Palestina dan Israel yang masih memanas menjadi salah satu sentimen yang bisa memengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Pengaruh Konflik Hamas-Israel terhadap IHSG Diperkirakan Relatif Terbatas. (Foto MNC Media)
Pengaruh Konflik Hamas-Israel terhadap IHSG Diperkirakan Relatif Terbatas. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Tensi geopolitik antara Palestina dan Israel yang masih memanas menjadi salah satu sentimen yang bisa memengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di dalam negeri.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan, konflik antar kedua negara terhadap IHSG relatif terbatas, selama konflik tidak menyebar ke negara sekitarnya.

“Kalau di berita yang dituju itu perdamaian, itu yang akan terus dikejar. Jadi konfliknya berusaha diredam, sehingga tidak menyebabkan kenaikan harga minyak,” kata Martha dalam acara Media Day di Jakarta pada Selasa (17/10/2023).

Martha mengatakan, konflik yang saat ini terjadi berpotensi mengerek harga minyak dunia. Adapun sejak Juni 2023 harga minyak dunia sudah mengalami kenaikan sebesar 34%. Kenaikan itu, kata Martha, lebih disebabkan oleh gangguan dari sisi pasokan atau suplai.

“Karena kita tahu bahwa Arab Saudi dan Rusia itu memangkas produksinya, sehingga harga minyaknya mengalami kenaikan,” ujar Martha.

Meski demikian, Martha menyebut kenaikan harga minyak sudah terbatas. Hal itu membuat harga minyak cenderung stagnan hingga akhir tahun 2023. 

Di samping itu, sisi permintaan atau demand juga belum naik secara signifikan. Biasanya, kelebihan permintaan akan membuat harga ikut meningkat.

“Jika konfliknya tidak meluas ke negara-negara sekitarnya yang itu adalah produsen minyak, kemungkinan harga minyak akan bertahan di level saat ini, mungkin naik sedikit. Tapi kalau memang meluas, ini yang mungkin nanti akan jadi yang perhatian,” tutur Martha.

Lebih lanjut, Mirae Asset Sekuritas memperbarui target IHSG di akhir tahun menjadi 7.400. Sebelumnya, IHSG ditargetkan tembus 7.600 hingga akhir tahun 2023.

Martha mengungkapkan, indeks mengalami penurunan 0,2% secara month on month di September 2023. Hal ini dikarenakan adanya kabar bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed akan kembali menaikkan suku bunga, yang membuat nilai tukar Rupiah dan yield obligasi mengalami kenaikan.

Sementara, secara kuartalan, IHSG tercatat outperform atau naik 4,2% yang ditopang oleh kenaikan harga komoditas. Dalam hal ini, sektor bahan baku dan sektor energi menjadi sektor dengan kinerja terbaik sepanjang kuartal III 2023.

“Sementara sektor teknologi menjadi pemberat IHSG, di mana secara year to date turun 16% dan secara kuartalan turun 9%,” ujar Martha.

Di samping itu, pada kuartal IV-2023, Martha menyebut potensi window dressing masih tinggi. Sebagai informasi, Window dressing adalah kegiatan di mana investor institusi di pasar modal mempercantik portofolionya agar laporan keuangan tahunannya terlihat lebih baik.

(YNA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement