IDXChannel - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2024 sebesar Rp2 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk perluasan kawasan.
Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol, Winarto mengatakan capex tahun ini dipastikan akan naik karena kebutuhan investasi yang meningkat.
“Capex kita pasti akan naik, karena investasi tentunya membutuhkan capex ya. Perhitungan kita, kira-kira kita butuh Rp2 triliun tahun depan,” ujar Winarto dalam Public Expose PJAA di The Walking Drums Ancol, Jumat (22/12/2023).
Target capex tersebut juga melesat dari target capex tahun ini yang hanya Rp251 miliar.
Pendanaan capex PJAA untuk tahun depan, lanjut Winarto, berasal dari kas perusahaan dan menjaring kemitraan dengan beberapa negara lewat forum.
“Tentu ini kita harus persiapkan secara matang. Itu bisa biaya kita biayai sendiri, kita juga membuka kemitraan, kita ikuti investor forum maupun di Jakarta atau negara lain, kita lakukan roadshow ke negara-negata itu untuk menawarkan kerja sama,” jelas Winarto.
Winarto menambahkan, bisnis Ancol ada dua, pertama recurring income dengan mengelola kawasan rekreasi ini seluas kurang lebih 160 hektare. Lalu yang kedua adalah pengembangan properti.
“Terkait dengan Ancol, sekarang ini baru berjalan separuh dari kinerja kita relatif jadi lebih baik, bagaimana kalau di gaspol, pasti akan lebih baik lagi. Oleh karena itu, ke depan, termasuk 2024, kita akan melakukan pengembangan dalam konteks menjadi land developer," ujarnya.
PJAA rencananya akan melakukan perluasan kawasan, kata Winarto, didukung oleh pemerintah yang sudah mengatur semua dengan jelas dan lebih baik.
“Ke depan 2024, kita akan melakukan pengembangan dalam konteks land developer karena lahan kita semua sudah padat, kita akan mulai melakukan perluasan kawasan tahun depan,” ungkap Winarto.
“Pemerintah mengatur semuanya dengan jelas dan lebih baik, Reklamasi sudah tidak ada yang alergi lagi. Pemerintah mengatur secara jelas hak, kewajiban, dan perizinan, sehingga memungkinkan kita sebagai korporasi melakukan pekerjaan pengembangan lebih besar dan aman itu. Kita akan mulai tahun depan,” imbuhnya.
Sepanjang tahun ini sampai November 2023, PJAA mencetak kinerja positif dengan pendapatan mencapai Rp1,12 triliun, naik 36% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan pendapatan sejalan dengan kenaikan jumlah pengunjung yang melonjak dari 7,8 juta orang sampai dengan November 2022 menjadi 9,86 juta orang sampai dengan November 2023.
Untuk laba bersih sampai dengan November 2023 mencapai Rp198,6 miliar atau melonjak 44% dibandingkan dengan pada periode yang sama tahun lalu.
(FAY)