“Tentu ini kita harus persiapkan secara matang. Itu bisa biaya kita biayai sendiri, kita juga membuka kemitraan, kita ikuti investor forum maupun di Jakarta atau negara lain, kita lakukan roadshow ke negara-negata itu untuk menawarkan kerja sama,” jelas Winarto.
Winarto menambahkan, bisnis Ancol ada dua, pertama recurring income dengan mengelola kawasan rekreasi ini seluas kurang lebih 160 hektare. Lalu yang kedua adalah pengembangan properti.
“Terkait dengan Ancol, sekarang ini baru berjalan separuh dari kinerja kita relatif jadi lebih baik, bagaimana kalau di gaspol, pasti akan lebih baik lagi. Oleh karena itu, ke depan, termasuk 2024, kita akan melakukan pengembangan dalam konteks menjadi land developer," ujarnya.
PJAA rencananya akan melakukan perluasan kawasan, kata Winarto, didukung oleh pemerintah yang sudah mengatur semua dengan jelas dan lebih baik.