"Dari semula sebanyak 989.468.600 saham atau 45,04 persen," terangnya.
Seperti diketahui, ARKA adalah emiten di bidang industri manufaktur komponen alat berat. Data penutupan perdagangan Rabu (7/9) menunjukkan ARKA terkapar di level gocap alias Rp50 per saham. Nilai transaksi yang tidak likuid membuatnya babak belur 9,09 persen dalam sepekan. (RRD)