Pemegang saham yang dimaksud adalah PT Austindo Kencana Jaya dan PT Memimpin Dengan Nurani, yang keduanya memiliki 40,9% di ANJ, menurut data yang dihimpun Bloomberg.
Saham ANJT—yang sebagian dimiliki oleh investor legendaris Lo Kheng Hong)—sempat terbang 19% dan membentuk gap up (celah kosong akibat lonjakan harga tiba-tiba saat pembukaan pasar) pada Kamis menyusul laporan Bloomberg News, yang terbesar sejak November 2021.
Sumber tersebut melanjutkan, pertimbangan sedang berlangsung dan pemegang saham dapat memutuskan untuk tidak melakukan penjualan.
Perwakilan ANJ mengatakan perusahaan tidak mengetahui masalah ini dan belum menerima informasi mengenai keputusan penjualan. Dua pemegang saham utama tidak dapat dihubungi oleh Bloomberg.
ANJ memiliki cadangan lahan seluas lebih dari 150.000 hektar pada akhir 2022, sekitar sepertiganya telah ditanami, menurut situs web perusahaan. Kelapa sawit dewasa mencakup 86% area yang ditanami.