Beban pokok ikut membengkak 293,83 persen menjadi Rp75,30 miliar, sehingga menyisakan laba kotor NPGF sebesar Rp25,47 miliar, sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan yang diunggah di keterbukaan informasi, diakses pada Senin (18/11/2024).
Setelah dikurangi beban usaha dan faktor lainnya, secara operasional NPGF mencatatkan laba usaha sebesar Rp8,36 miliar. Namun, laba sebelum pajak hanya mencapai Rp4,32 miliar.
Neraca keuangan NPGF menunjukkan total aset perusahaan turun tipis 1,36 persen year-to-date (ytd) menjadi Rp268,56 miliar. Liabilitas atau utang melandai 17,79 persen ytd menjadi Rp32,76 miliar, sedangkan ekuitas naik 1,45 persen ytd menjadi Rp235,80 miliar.
Posisi kas akhir September melonjak 73,33 persen ytd menjadi Rp2,07 miliar, dibandingkan posisi Januari 2024 senilai Rp1,20 miliar. Penyebabnya datang dari kenaikan kas atas aktivitas operasional.
(DESI ANGRIANI)