Penjualan perusahaan di semester I-2023 melesat hingga 46,37% menjadi Rp2,38 triliun dari sebelumnya Rp1,26 triliun di semester I 2022.
Sementara laba bersih tumbuh 200,49% yoy menjadi Rp246,87 miliar dari Rp80 miliar di semester I 2022.
Kenaikan kinerja laba dan penjualan perusahaan terjadi meski pemerintah telah menaikkan cukai rokok rata-rata 10% mulai 1 Januari 2023 yang ikut mengerek harga rokok.
Hal ini disinyalir kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) justru menjadi berkah bagi perusahaan karena menampung perpindahan konsumen yang melirik produk rokok berharga murah.
Seperti diketahui, perusahaan merupakan pemain lapis dua di industri rokok dengan mengamankan permintaan pasar kelas bawah.
(DES)