Direktur Utama SBMA Rini Dwiyanti mengatakan, performa awal tahun ini merupakan cerminan hasil dari ekspansi bisnis yang dilakukan oleh perseroan di tahun lalu. Di mana, untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengatasi keterbatasan ruang penyimpanan, SBMA membangun stasiun pengisian argon dan karbon dioksida yang terpisah.
Sebelumnya, fasilitas pengisian argon dan karbon dioksida berada di lokasi yang sama dengan stasiun pengisian oksigen dan nitrogen, menyebabkan kepadatan dan hambatan operasional. Sementara pada April lalu, SBMA baru saja menambah 1.000 tabung acetylene dan 960 tabung oksigen dengan total investasi Rp1,7 miliar.
“Pembelian ini sebagai salah satu strategi nyata perseroan untuk meningkatkan distribusi untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ke depannya per bulan berkisar Rp800 juta hingga Rp1 miliar,” kata Rini dalam keterangan resminya, Jumat (9/5/2025).
Stasiun pengisian baru ini memiliki kapasitas produksi dan penyimpanan yang lebih besar, sehingga proses produksi menjadi lebih efisien dan lancar, meminimalisir waktu tunggu dan hambatan operasional.