"Tapi, pasca-pandemi saat ini, apakah kita masih mau menggunakan pendekatan seperti saat pandemi dulu? Kan tidak mungkin. Sehingga perubahan adalah hal yang memang tidak bisa terelakkan lagi," ujar Reza.
Reza menjelaskan salah satu langkah yang ditempuh untuk merespons perubahan tersebut diantaranya dengan melakukan penataan ulang atas jaringan pabrik yang ada saat ini.
"Logikanya kenapa kita punya banyak mobil kalau yang dipakai hanya beberapa saja? Termasuk juga pabrik. Sedangkan kita tahu, setiap pabrik itu pasti ada beban biaya yang harus ditanggung, mulai dari manpower, pasokan listrik, belum lagi kita bicara soal aset tanahnya, bangunannya, perpajakannya dan lain-lain. Sehingga untuk kinerja produksi yang lebih efisien, penutupan beberapa pabrik memang harus dilakukan," tutur Reza.
Dalam hal ini, pihak karyawan menurut Reza, juga tidak bisa menutup mata bahwa perusahaan memang dituntut untuk senantiasa melakukan perubahan, agar dapat tetap bertahan dalam persaingan industri yang semakin ketat.
Di lain pihak, demi perubahan tersebut, komitmen perusahaan untuk memenuhi seluruh hak karyawan yang terdampak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, juga perlu untuk diapresiasi.