sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perbedaan First Liner, Second Liner, dan Third Liner dalam Level Saham yang Perlu Investor Ketahui  

Market news editor Ratih Ika Wijayanti
29/09/2022 14:17 WIB
Perbedaan first liner, second liner, dan third liner dalam level saham perlu diketahui investor sebelum berinvestasi.
Perbedaan First Liner, Second Liner, dan Third Liner dalam Level Saham yang Perlu Investor Ketahui. (Foto: MNC Media)
Perbedaan First Liner, Second Liner, dan Third Liner dalam Level Saham yang Perlu Investor Ketahui. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Perbedaan first liner, second liner, dan third liner dalam level saham perlu diketahui investor sebelum berinvestasi. Kategori saham berdasarkan lapisannya terbagi ke dalam tiga klasifikasi yakni first liner, second liner, dan third liner. Ketiga kategori tersebut umumnya diklasifikasikan berdasarkan volume transaksi dan kapitalisasi saham tersebut. 

Setiap kategori saham tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dan bisa menjadi referensi bagi investor untuk menyesuaikan dengan profil risiko dari investasi mereka. Meski demikian, istilah-istilah tersebut bukanlah istilah resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melainkan sebutan yang kerap digunakan di kalangan investor.

Berikut ini IDXChannel merangkum perbedaan first liner, second liner, dan third liner dalam level saham yang bisa Anda jadikan referensi. Apa saja? Yuk, simak!

Saham First Liner

Saham first liner merupakan level saham pertama yang dihuni oleh emiten-emiten kategori blue chip. Emiten blue chip masuk dalam golongan saham first liner karena memiliki fundamental dan kinerja yang kuat. Saham first liner juga memiliki volume dan kapitalisasi pasar yang besar yakni di atas Rp10 triliun. Selain itu, saham di kategori ini juga rajin membagikan dividen setiap tahunnya secara rutin. 

Kelompok saham first liner biasanya identik dengan emiten yang masuk dalam indeks LQ45 yang telah ditetapkan BEI. Saham first liner juga merupakan saham-saham yang cocok dijadikan investasi jangka panjang karena mayoritas kategoris saham ini memiliki likuiditas yang bagus. 

Meski demikian, bagi investor yang lebih senang untuk trading jangka pendek, kategori saham first liner merupakan saham yang kurang menarik karena memiliki tingkat fluktuasi yang rendah. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement