Per Oktober 2025, Garuda Indonesia mengoperasikan 78 armada dengan 58 pesawat dalam kondisi serviceable, sementara Citilink mengoperasikan 64 armada dengan 32 pesawat serviceable.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny Kairupan menegaskan, peningkatan kapasitas tersebut menjadi indikator kuat bahwa transformasi perusahaan berada di jalur yang tepat.
"Dengan terjaganya serviceability pesawat baik di Garuda Indonesia maupun Citilink, kami melihat momentum pemulihan yang semakin solid," ujar Glenny dalam keterangan, Kamis (27/11/2025).
Memasuki fase baru transformasi, Garuda memperluas cakupan layanan melalui 38 destinasi domestik di 52 rute serta 15 destinasi internasional di 20 rute.
Perusahaan juga memanfaatkan jaringan kemitraan global yang terdiri dari 21 mitra codeshare dan 70 Special Prorate Agreements, membuka akses ke lebih dari 1.228 rute internasional.