Setelah kembali dari libur tahun baru, investor sedang mencermati risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve periode Desember saat bank sentral menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps. Risalah The Fed akan dirilis pada Rabu depan (4/1).
"Kabar baiknya adalah kita bisa melupakan apa yang terjadi tahun lalu. Tetapi, kabar buruknya adalah 2023 dapat menjadi periode yang tidak mulus, setidaknya dalam beberapa bulan pertama,"kata Chief Market Strategy B. Riley Financial, Art Hogan.
Pasar juga tengah menunggu laporan non-farm payrolls untuk memantau kondisi tenaga kerja di tengah kekhawatiran resesi global, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (3/1/2022).
Adapun data manufaktur juga akan diumumkan untuk melihat gambaran seberapa kuat kelompok industri merespons pengetatan moneter.
Saat ini indikator Fedwatch mencatat peluang 68,8 persen The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,50 persen-4,75 persen pada pertemuan mereka di Februari 2023. Sedangkan puncak suku bunga diperkirakan akan mencapai 4,94 persen pada Juni 2023. (RRD)