IDXChannel - Bursa Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka menguat pada perdagangan perdana di 2023. Pelaku pasar modal AS tampak optimis menyambut sejumlah data makroekonomi yang dijadwalkan rilis sepanjang pekan ini, termasuk risalah Federal Reserve atau Bank Sentral AS.
Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 0,33 persen menjadi 33.256,17; S&P 500 (SPX) menguat 0,64 persen di 3.863,90; dan Nasdaq Composite (IXIC) menanjak 0,86 persen menjadi 10.556,82.
Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah indeks SPX antara lain Tesla, Apple, Amazon.com, Carnival Corp, dan Intel. Tiga top gainers antara lain Wynn Resorts menguat 4,46 persen di USD86,15, Paypal Holdings Inc tumbuh 4,16 persen di USD74,19, dan Meta Platforms naik 4,05 persen di USD125,22.
Sedangkan tiga top losers SPX yakni Tesla merosot 6,09 persen di USD115,68, Molson Coors Brewing B melemah 2,76 persen di USD50,10, dan CF Industries turun 2,14 persen di USD83,38.
Topik resesi masih menjadi fokus investor setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa tahun 2023 akan menjadi periode yang sulit menyusul pelemahan ekonomi AS, Eropa, dan China.
Setelah kembali dari libur tahun baru, investor sedang mencermati risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve periode Desember saat bank sentral menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps. Risalah The Fed akan dirilis pada Rabu depan (4/1).
"Kabar baiknya adalah kita bisa melupakan apa yang terjadi tahun lalu. Tetapi, kabar buruknya adalah 2023 dapat menjadi periode yang tidak mulus, setidaknya dalam beberapa bulan pertama,"kata Chief Market Strategy B. Riley Financial, Art Hogan.
Pasar juga tengah menunggu laporan non-farm payrolls untuk memantau kondisi tenaga kerja di tengah kekhawatiran resesi global, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (3/1/2022).
Adapun data manufaktur juga akan diumumkan untuk melihat gambaran seberapa kuat kelompok industri merespons pengetatan moneter.
Saat ini indikator Fedwatch mencatat peluang 68,8 persen The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,50 persen-4,75 persen pada pertemuan mereka di Februari 2023. Sedangkan puncak suku bunga diperkirakan akan mencapai 4,94 persen pada Juni 2023. (RRD)