Saat itu, perusahaan menawarkan 800 juta saham saham biasa dengan nominal Rp25 per saham atau 25,24 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.
"Selain dibagi sebagai dividen, sebanyak Rp1,68 miliar lagi akan disisihkan untuk dana cadangan. Sedangkan sebesar Rp2,52 miliar sisanya bakal dibukukan sebagai laba ditahan guna menambah modal kerja," tutur Ardi.
Nantinya, dividen akan dibayarkan untuk setiap saham yang dikeluarkan oleh Perseroan yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal pencatatan (recording date) yang akan ditetapkan oleh Direksi.
Sebagaimana diketahui, di sepanjang 2023 lalu PTMP sukses membukukan penjualan neto sebesar Rp152,99 miliar, naik 12,46 persen dari realisasi pada 2022 sebesar Rp136,03 miliar.
"Capaian ini meneruskan tren pendapatan PTMP yang bertumbuh setiap tahun, yaitu Rp119,33 miliar pada 2021, Rp101,61 miliar pada 2020, dan Rp105,71 miliar pada 2019," ungkap Ardi.