Saham perbankan yang dimaksud adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang baru saja stock split dan di dekat level all time high-nya.
"Jadi ini kita perlu berhati-hati lah untuk saham seperti ini karena sangat mungkin untuk mendistribusikan ke investor ritelnya itu harga sahamnya dibuat cukup dalam untuk saham BBNI," jelas Joseph.
Untuk sentimen global, menurut Joseph, tidak perlu terlalu khawatir. Investor asing sendiri tercatat masih memborong saham perbankan big caps seperti BBCA sekitar Rp350 miliar. (NIA)