sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perkuat Bisnis Batu Bara, MNC Investama (IATA) Akuisisi Sumatra Resources

Market news editor Azhfar Muhammad
08/04/2022 17:19 WIB
PT MNC Investama Tbk (IATA) terus berupaya memperkuat posisinya dalam bisnis batu bara.
Perkuat Bisnis Batu Bara, MNC Investama (IATA) Akuisisi Sumatra Resources. (Foto: MNC Media)
Perkuat Bisnis Batu Bara, MNC Investama (IATA) Akuisisi Sumatra Resources. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT MNC Investama Tbk (IATA) terus berupaya memperkuat posisinya dalam bisnis batu bara. Untuk mencapainya, perseroan melakukan akuisisi 46,16 persen persen sisa saham PT Putra Muba Coal (PMC) melalui anak usahanya, PT Sumatra Resources (SR).

Kesepakatan ini dituangkan dalam penandatanganan Perjanjian Perikatan Jual Beli (PPJB) yang berlangsung hari ini, Jumat (8/4/2022).

Direktur Utama IATA, Darma Putra, mengatakan, setelah akuisisi ini, SR dan PMC akan dimiliki sepenuhnya hingga 100 persen dari sebelumnya hanya 53,84 persen. Langkah ini sejalan dengan ambisi perseroan untuk memperkuat posisinya di sektor energi, khususnya pertambangan batu bara.

“Hari ini kami melakukan penandatanganan dari PT MNC Energi Investment Tbk dan anak perusahan BCR yang di bawah IATA. Kita memiliki 2 IUP yang sudah beroperasi sejak tahun lalu dari awalnya 54 persen. Pada hari ini kami menandatangani jual beli untuk akuisisi 44,6 persen nanti partical resource-nya jadi melalui SR akan memiliki 100 Persen UP dari PMC,” kata Darma di MNC Tower.

Menurutnya, PMC saat ini telah memiliki cadangan sebesar 54,8 juta MT dari 2.947 ha konsesi, yang terletak di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

“Tahun ini, PMC berencana meningkatkan produksinya dari 2 juta MT pada 2021 menjadi 4,5 juta MT pada 2022. PMC sendiri telah menyumbang 58% dari total target produksi BCR sebesar 7,8 juta MT tahun ini,” tambahnya.

Dengan begitu, pihaknya mengatakan akuisisi ini tentu akan meningkatkan profitabilitas IATA Kegiatan operasional MC pada tahun 2021 mencatat pendapatan sebesar USD56,32 juta dan memiliki EBITDA sebesar USD24,01 juta.

“Dikaitkan dengan meroketnya harga batu bara akibat meningkatnya permintaan dan masalah rantai pasokan yang timbul dari konflik antara kekuatan global management optimis akuisisi tersebut akan meningkatkan posisi keuangan PMC dengan perkiraan profit dua kali lipat tahun di tahun ini,” paparnya.

“Profitnya ke depan direct-nya akan lebih besar jika produksinya tahun ini akan 4,5 Juta lebih dari dua kali lipat. jadi sekarang dengan margin dan cost yang baik maka akan membuat keuntungan juga lebih baik Itulah kenapa kami mengakuisisi 4,6% dari partner kami sehingga kita memiliki utuh 100%,” pungkasnya. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement