Sedangkan untuk target sambungan pelanggan (Home connected) pada 2025, menurut Harjono, telah ditargetkan agar dapat mencapai 500.000 unit, meningkat 42,86 persen dibanding realisasi pada 2024 lalu.
Harjono menjelaskan, pihaknya masih optimistis bahwa bisnis FiberStar masih memiliki prospek yang cukup baik pada 2025 ini.
"(Keyakinan) Itu didukung oleh beberapa faktor, di antaranya kebutuhan konektivitas yang meningkat, pengembangan teknologi, serta dukungan pemerintah terhadap transformasi digital," ujar Harjono.
Sebagai strategi pertumbuhan di 2025, Harjono menyebut bahwa pihaknya tetap akan berfokus pada beberapa hal, yaitu ekspansi jaringan secara agresif, penerapan teknologi modern, diversifikasi layanan, serta kolaborasi strategis.
Sedangkan terkait strategi diversifikasi layanan, FiberStar bakal melakukan perluasan variasi produk dan layanan yang ditawarkan, tidak hanya terbatas pada konektivitas internet berbasis fiber optik, namun juga meliputi pengembangan layanan Triple Play (data, suara, dan video), layanan satelit melalui kemitraan dengan penyedia seperti Starlink, solusi infrastruktur telekomunikasi, serta paket layanan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan korporat dan ritel.