Sebagai informasi, Green Power mengarahkan bisnisnya ke sektor energi baru dan terbarukan (EBT) setelah diakuisisi oleh PT Nev Stored Energy serta PT Longpin Investasi Indonesia.
Adapun bisnis seputar baterai kendaraan listrik menjadi pembuka pasar setelah sebelumnya perseroan menggarap industri besi dan baja.
Nantinya LABA akan menjadi perusahaan induk (holding company) dan anak-anak usahanya akan menggarap sektor EBT.
Rencananya, akan ada tiga anak perusahaan baru yakni perusahaan yang menjual listrik dan battery subscription. Kemudian perusahaan pengelola aset tanah untuk kegiatan operasional perseroan, serta perusahaan yang bergerak di moulding demi mendukung produksi aksesoris kendaraan listrik.
Dengan transformasi bisnis tersebut, Green Power membidik pendapatan sebesar Rp621 miliar pada 2025 dengan laba sebesar bersih Rp40 miliar. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan rata-rata pendapatan tahunan yang berkisar Rp10-Rp15 miliar.
(DESI ANGRIANI)