Dia menjelaskan, penerbitan sukuk bertujuan untuk memberikan sumber pendanaan yang lebih fleksibel dan terukur bagi perusahaan dalam menjalankan strategi pertumbuhannya, yang mencakup peningkatan portofolio hotel yang dikelola dan ekspansi ke pasar internasional.
Bisnis hotel yang dikelola oleh HAJJ memiliki dua pasar utama, yaitu pasar domestik (Indonesia) dan negara-negara Muslim lainnya (seperti Arab Saudi, Malaysia, dan lainnya).
Perseroan memperoleh pendapatan dari segmen hotel sebesar SAR108,92 juta atau setara Rp449,86 miliar hingga September 2024.
Dalam Laporan Keuangan Interim per 30 September 2024, HAJJ berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp677,89 miliar.
Capaian tersebut melonjak hingga 116,01 persen dibanding realisasi pendapatan pada periode sama tahun sebelumnya, yang masih tercatat sebesar Rp313,81 miliar. Kontributor utama pendapatan berasal dari segmen hotel yang mencapai Rp460,82 miliar.