Selain itu, sejumlah harga minyak saingan CPO, seperti minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOc2 turun 1,3 persen.
Panen kedelai di negara bagian Rio Grande do Sul yang dilanda banjir mencapai 85 persen dari luas wilayah, naik dari 78 persen pada minggu lalu, menurut lembaga tanaman Emater.
Sementara harga minyak mentah dunia juga turun lebih dari USD1 pada Selasa (21/5). Ini memperpanjang kerugian akibat ekspektasi investor bahwa inflasi AS yang berkepanjangan dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama, sehingga menekan permintaan konsumen dan industri.
Masa depan minyak mentah yang lebih lemah biasanya menjadikan kelapa sawit sebagai pilihan yang kurang menarik untuk bahan baku biodiesel.
Harga minyak sawit diprediksi bisa naik ke kisaran MYR4.002 hingga MYR4.025 per metrik ton di tahun ini. (ADF)