IDXChannel - Nilai mata uang Euro terus mengalami tren pelemahan dan saat ini berada di bawah dolar AS (USD). Ini merupakan yang pertama kalinya terjadi sejak 20 tahun.
Pada perdagangan 13 Juli 2022, satu euro nilainya US$ 0,998 atau turun 0,4% dibandingkan hari sebelumnya. Mengutip BBC, kondisi ini merupakan dampak dari gejolak Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung.
Pasar dilanda kekhawatiran bahwa Rusia akan membatasi pasokan energi ke Eropa. Hal itu turut meningkatkan kemungkinan terjadinya resesi di kawasan Eropa.
Sementara itu, bank sentral Eropa juga saat ini tertinggal dari bank sentral negara lainnya dalam hal menaikkan suku bunga, sehingga menyebabkan mata uang euro terus melemah. Pasalnya, nilai mata uang akan menguat jika bank sentral menaikkan suku bunganya.
Hal itu dikarenakan investor global mengincar pengembalian yang lebih besar saat memegang aset dengan harga dalam mata uang tertentu.