Direktur Keuangan PGEO Yurizki Rio menyampaikan bahwa perseroan tetap fokus pada pengelolaan keuangan yang prudent dan optimal untuk memastikan keberlanjutan investasi dalam pengembangan proyek panas bumi baru dan peningkatan kapasitas produksi.
“Memang beban operasi meningkat, tetapi ini merupakan bagian dari investasi strategis untuk memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang dan mendukung ekspansi kapasitas lebih besar ke depan,” kata Yurizki.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan meningkat menjadi USD164,89 juta dari USD158,35 juta di tahun sebelumnya, seiring dengan ekspansi kapasitas. Namun, arus kas operasional yang meningkat dari USD255,19 juta di 2023 menjadi USD258,29 juta di 2024.
“Sementara itu, peningkatan aset dan pengelolaan liabilitas yang lebih baik juga menjadi indikator positif kinerja perusahaan,” ujar Yurizki.
Lebih lanjut, pada 2024, PGEO mencatat peningkatan produksi di berbagai wilayah, termasuk Kamojang yang naik 5,36 persen, Lahendong naik 0,40 persen, dan Lumut Balai naik 2,72 persen. Secara keseluruhan, produksi listrik mencapai 4.827,22 GWh, meningkat 1,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya.